Tabongo timur, Dalam rangka menyelenggarakan Desa aman covid tim penggerak dari PKK Desa membudidayakan tanaman sansiviera sebagai suatu tindakan peduli lingkungan.
Adapun, untuk pelaksanaannya di mulai 21 September 2021 sampai dengan selesai
Di mana arti dari tema lomba ini adalah sansiviera dan aman covid. Sansiviera sendiri adalah satu di antara tanaman yang terlihat ramai di budidaykan di masa pandemic atau covid 19, jenis tanaman bunga yang juga sering di sebut lidah mertua ini di yakini memiliki banyak manfaat. Terlebih saat ini masih dalam situasi pandemic, di mana masyarakat di minta untuk hidup bersih dan sehat sebagai bentuk partisipasi pemutus rantai penyebaran covid 19
Sansiviera ini sendiri juga cocok diletakkan di dalam rumah, karena memang ini jenis tanaman indoor yang bisa membantu mermbersihkan udara
Berikut di antara manfaat sansiviera :
- Penyerapan polutan
Sansiviera memiliki fungsi membersihkan udara dengan cara menyerap racun memiliki daun dan memproduksi okigen. Cocok di tempatkan di kamar tidur, karena saat tanaman lain melepaskan CO2 ( karbon dioksida) pada malam hari, sansiviera meneruskan memproduksi oksigen.
- Mengurangi sick building syndrome
Sick building syndrome adalah keadaan di mana ruangan yang di tempati orang-orang memiliki karbon dioksida, nikotin, dan efek penggunaan ac yang tinggi, sehingga zat-zat yang tidak bermanfaat yang merugikan kesehatan dapatdi kurangi.
- Menetralkan racun nikotin
Sansiviera mampu memproduksi oksigen dalam jumlah tinggi sehingga asap tembakau yang mengandung racun nikotin dapat di netralisir.
- Menyerap radiasi
Menempatkan satu pot sansiviera di dalam ruangan dapat menyerap radiasi dari barang elektronik.
- Sebagai dekorasi ruangan
Fungsi lain dari sansiviera untuk memperindah ruangan
- Mudah di budidayakan
Sansiviera justru merupakan tanaman yang tidak boleh di siram. Bila sering di siram, sansiviera akan cepat membusuk dan mati. Siram sedikit jika tanahnya terlihat kering.
Untuk memaksimalkan Persiapan perlombaan dalam Kegiatan itu dibantu oleh Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo yang melaksanakan KKN di Desa Tabongo Timur.